RANGKUMAN
DAN CONTOH SOAL TES U MANN-WHITNEY
(Tugas
Mata Kuliah Statistika Non-Parametrik)
Oleh
Ayu Yuni
Antika 1214131017
Ade
Agung Darmawan 1214131001

JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
A. Fungsi
Uji U Mann-Whitney merupakan pengujian untuk
mengetahui apakah ada perbedaan nyata antara rata-rata dua polulasi yang
distribusinya sama, melalui dua sampel independen yang diambil dari kedua
populasi. Data untuk uji U Mann-Whitney
dikumpulkan dari dua sampel yang independen.
Tes ini termasuk dalam tes-tes paling kuat di antara tes-tes
nonparametrik.
Misalnya kita memiliki sampel-sampel dari dua
popolasi, yaitu A dan B. Hipotesis nol A
dan B mempunyai distribusi sama. Hipotesis
pengganti, H1 yang dipakai untuk menguji H0 ialah
A secara stokastik lebih besar daripada B.
Suatu hipotesis yang menunjukkan arah perbedaan. Kita dapat menerima H1 jika
kemungkinan bahwa suatu skor dari A lebih besar dari suatu skor B lebih besar
dari ½. Jika a suatu observasi
dari populasi A, dan b suatu observasi dari populasi B, maka H1 adalah
p (a > b) >1/2. Jika
fakta yang ada menunjang H1, ini menunjukkan bahwa “sejumlah
besar” elemen populasi A lebih tinggi daripada sebagian besar elemen populasi
B.
Kita dapat juga meramalkan yang sebaliknya,,
yakni B secara stokastik lebih besar daripada A. jika demikian H1 adalah p (a > b) <1/2. Jika didukung fakta, maka hal ini
menunjukkan sebagian besar elemen B lebih tinggi daripada sebagian besar elemen
A. Untuk tes dua sisi, yaitu ramalan perbedaan yang tidak menunjuk arah
perbedaannya, H1 akan
berbunyi p(a > b) ≠ ½.
Dari uraian tersebut, dapat lebih dijelaskan
sebagai berikut:
Asumsi Hipotesis :
1.
Hipotesis alternatif
Distribusi data di dalam populasi A > B,
atau sebaliknya
2.
Hipotesis nol
Diatribusi data di dalam populasi A =
distribusi data didalam populasi
B
Penerimaan hipotesis :
Hipotesis alternatif diterima bila probability
nilai populasi A > dari populasi B yakni : > ½ atau p
(A > B) > ½. Atau sebaliknya p(A< B) < ½. Fungsi dari uji ini yaitu:
1.
Menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel independen dengan data berbentuk “ordinal”.
2.
Merupakan alternatif lain bila uji “ t ”
parametrik tidak dapat dilakukan.
3.
Populasi bisa bersumber dari dua populasi yang
berbeda atau satu populasi tetapi ada dua kondisi yangg berbeda.
4.
Bila datanya berbentuk interval, maka harus
dirubah lebih dahulu menjadi ordinal.
B.
Metode
Kita tetapkan n1 = banyaknya
kasus dalam kelompok yang lebih kecil dari dua kelompok independen yang ada,
dan n2 = adalah banyak kasus yang lebih besar. Untuk menetapkan tes-U, kita harus
menggabungkan observasi atau skor dari kedua kelompok, dan member ranking
observasi tersebut dari urutan yang terkecil hingga terbesar.
Misalkan kita fokus kepada kelompok yang
memiliki kasus n1. Harga U diperoleh dari beberapa kali suatu
skor dalam kelompok n2 kasus mendahului skor dalam kelompok
yang banyak kasusnya n1 dalam ranking itu. sebagai contoh, diketahui n1= 3
dan n2= 4.
Skor E (Eksperimen)
|
9
|
11
|
15
|
|
Skor C (Kontrol)
|
6
|
8
|
10
|
13
|
Langkah
pertama : me-ranking skor di atas dari yang terkecil hingga terbesar.
6
|
8
|
9
|
10
|
11
|
13
|
15
|
C
|
C
|
E
|
C
|
E
|
C
|
E
|
Langkah ke dua: Hitung banyak skor E yang
mendahului dalam kelompok C. Di dapat U= 0+0+1+2= 3. Skor E mendahului skor C
sebanyak 3 kali.(U=3).
Sampel sangat kecil. Jika baik n1 atau pun n2
tidak lebih besar daripada 8, table J dapat digunakan untuk
menetapkan kemungkinan yang eksak yang berkaitan dengan terjadinya sembarang
harga U yang seekstrem harga U observasi, di bawah H0. Dalam
contoh di atas, n1 = 3, n2= 4, dan U=3. Sub
table untuk n2 = 4 dalam table J menunjukkan bahwa U ≤
3mempunyai kemungkinan kemunculan di bawah H0.sebesar p =0,200.
Kemungkinan-kemungkinan yang disajikan dalam table J adalah satu sisi. Untuk tes dua sisi, harga p yang
diberikan table itu harus dikalikan dua.
Jika U memiliki nilai yang besar sehingga tak
muncul dalam sub table untuk harga observasi n2. Itu dapat
terjadi jika penelitian dipusatkan pada kelompok yang “salah” dalam menentukan
U. maka akan disebut U’. Jika demikian kita dapat mengubah U’ menjadi
U dengan rumus :
U = n1n2
– U’
n2 antara 9
dan 20. Jika n2 (ukuran
sampel yang lebih besar) lebih besar dari pada 8, maka harus menggunakan Tabel
K.
Menghitung harga U. Rumus umum dikenal 2 macam :
U1 = n1 n2 +
- R1

Atau ekuivalen dengan
U2 = n1n2 +
- E2

Keterangan
:
n1
= jumlah sampel 1(yang lebih kecil)
n2
= jumlah sampel 2(yang lebih besar)
U1
= jumlah peringkat 1
U2
= jumlah peringkat 2
R1
= jumlah rangking pd sampel n1
E2
= jumlah rangking pd sampel n2
Sampel Besar (n2 lebih besar
daripada 20). Kalau n2 >
20, baik table J atau K tidak dapat digunakan. Selagi n1 n2
meningkat ukurannya, distribusi sampling U secara cepat mendekati
distribusi normal, dengan:
Mean = µU = 

Dan deviasi standar =
u = 


Artinya, bila n2 > 20 kita
dapat menentukan signifikansi suatu harga U observasi dengan :




Harga U praktis berdistribusi normal dengan mean
nol dan varian satu. Artinya,
kemungkinan yang berkaitan dengan terjadinya, di bawah HO, harga-harga yang seekstrem z observasi dapat
ditentukan dengan melihat Tabel A.
Angka sama (Ties).
Mann-whitney U-test menganggap bahwa nilai-nilai itu memiliki suatu distribusi
yang kontinyu. Dengan pengukuran yang sangat tepat pada variable yang kontinyu,
kemungkinan terjadinya angka yang sama adalah nol. Tetapi, dengan ukuran-ukuran
yang relative kasar, yang biasa kita pergunakan dalam penelitian ilmiah
mengenai perilaku, angka sama sangat mungkin terjadi. Kita anggap bahwa dua observasi
yang menghasilkan angka sama sungguh-sungguh berbeda, tetapi bahwa perbedaan
itu terlalu halus atau kecil sehingga tidak terlacak oleh pengukuran kita yang
kasar itu.
Bila angka sama terjadi, kita berikan kapada
masing-masing observasi (nilai) itu rata-rata rangking yang akan mereka miliki
seandainya angka sama itu tidak terjadi.
Jika angka sama antara dua observasi atau lebih
dalam kelompok yang sama, harga atau nilai U tidak terpengaruh. Tetapi jika
angka sama itu muncul antara dua observasi atau lebih dan menyangkut kedua
kelompok, harga atau nilai U terpengaruh. Sungguhpun akibat itu biasanya dapat
diabaikan, suatu koreksi untuk angka sama tersedia untuk dipergunakan dengan
pendekatan kurva normal yang kita pergunakan untuk sampel-sampel besar.
Akibat dari rangking-rangking yang sama adalah
mengubah variabilitas himpunan rangking itu. Dengan demikian, koreksi untuk
angka sama harus diterapkan pada standar deviasi distribusi sampling U. setelah
dikoreksi untuk angka sama, standar deviasi itu menjadi :



∑T diperoleh dengan menjumlahkan
harga-harga T semua kelompok yang memiliki observasi-observasi berangka sama.
Dengan koreksi untuk angka sama ini, kita dapatkan Z dengan :


Inilah langkah-langkah
dalam pemakaian Tes U Mann-Whitney:
1.
Tentukan harga-harga n1
dan n2.
2.
Berilah ranking. Ranking
1 untuk angka yang paling rendah. Ranking tersusun mulai 1 hingga N= n1+n2. Untuk observasi berangka sama, berikanlah
rata-rata ranking yang berangka sama.
3.
Tentukan harga U,
dengan cara menghitung atau menerapkan rumus.
4.
a. jika n2 ≤
8, gunakan table J. untuk dua sisi, p
dikalikan dua. Kalau harga U tidak ditunjukkan tabel J maka harga U adalah U’
dan harus di ubah dengan rumus.
b. jika n2 antara
9 dan 20, ditentukan oleh table K. Kalau harga U observasi lebih besar dari n1n2/2,
maka harga itu adalah U’. Terapkan rumus untuk mengubahnya.
c. jika n2 >
20, maka kemungkinan berkaitan dengan suatu harga seekstrem harga U observasi
dapat ditetapkan dengan menghitung harga z, seperti ditunjukkan rumus. Kalu proporsi angka sama sangat besar, atau p
yang diperoleh berdekatan dengan α, terapkan koreksi untuk angka sama, yakni
kita pergunakan rumus

atau




C. Contoh Soal
Sampel kecil
1.
Tabel Menunjukkan gaji yang diterima oleh 5
orang sarjana pendidikan dan 4 orang sarjana pertanian setelah 3 tahun bekerja
yang diperoleh sari sampel secara random. SP sebagai control.
Tabel 1
SPd
|
SP
|
710
|
850
|
820
|
810
|
770
|
940
|
920
|
970
|
880
|
|
Penyelesaian:
H0
: Bahwa setelah tiga tahun bekerja, gaji sarjana pendidikan tidak lebih rendah dibanding
sarjana pertanian.
H1 : Gaji sarjana pendidikan lebih
rendah dibanding sarjana pertanian.
710
|
770
|
810
|
820
|
850
|
880
|
920
|
940
|
970
|
E
|
E
|
C
|
E
|
C
|
E
|
E
|
C
|
C
|
U = 2+3+5+5 = 15
U = n1n2 – U’
=
4.5-15 = 5
Menetapkan tingkat signifikan. Misalkan α= 5 %.
Sementara n1 = 5 dan n2 = 4, maka nilai kritisnya U=5. Karena U = 5, jadi n1 = 4 dan n2 = 5. Cari di tabel J.
p(U) = 0,143,
Sedangkan α = 0,05
Keputusan : Terima H0
karena p(U) = 0,143 > α = 0,05
Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa gaji sarjana ekonomi tidak lebih rendah
dibanding insinyur. .
2.
Ujian ekonomi makro diberikan kepada 7 orang mahasiswa
kelas 1A yang dipilih secara random dan 5 orang mahasiswa kelas 1L dalam
universitas yang sama. Dari hasil ujian yang diperoleh dari dua kelas yang
berbeda tersebut menunjukkan nilai ujian tiap mahasiswanya sebagai berikut:
Kelas A : 68, 90, 73, 71, 65, 60, 82
Kelas B : 81, 86, 59, 64, 75
Ujilah dengan mann-whitney
test apakah rata-rata nilai ujian kedua kelas diatas sama?
Jawab:
H0 : Rata-rata nilai ujian
ekonomi makro dua kelas tersebut sama
H1 : Rata-rata nilai ujian
ekonomi makro dua kelas tersebut tidak sama
α = 0,05
Wilayah kritik : p(U) ≤
0,05
Kelas A sebagai kontrolnya.
59
|
60
|
64
|
65
|
68
|
71
|
73
|
75
|
81
|
82
|
86
|
90
|
E
|
C
|
E
|
C
|
C
|
C
|
C
|
E
|
E
|
C
|
E
|
C
|
U = 1+2+2+2+2+4+5 = 18
U = n1n2 – U’
= (7)(5) – 18 = 17
Jadi U yang digunakan U
yang terkecil yakni 17
Karena U = 17, jadi n1
= 5 dan n2 = 7. Cari di tabel J.
p(U) = 0,500,
Sedangkan α = 0,05
Keputusan : Terima H0
karena p(U) = 0,500 > α = 0,05
Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai ujian ekonomi makro di dua kelas
tersebut sama.
Contoh soal sampel sedang (9 ≤ n1 ≤ 20 dan 9 ≤ n2 ≤ 20)
3.
Kepala bagian personalia ingin mengetahui apakah ada perbedaan
tinggi rendahnya tingkat IQ karyawan antara mereka yg berumur 40 tahun ke atas.
Untuk itu diambilah sample secara random sebanyak 14 karyawan yg berumur
sekitar 25 tahun sebagai kelompok 1, dan 12 karyawan yang
berumur 40 tahun ke atas sebagai kelompok 2. Dari hasil pengetesan diperoleh
hasil sebagai berikut:
Kelompok
1: 130, 128, 119, 125, 120, 132, 118, 110, 126, 123, 115, 129, 125, 133
Kelompok
2: 111, 116, 124, 109, 105, 127, 130, 125, 103, 122, 101, 110.
Ujilah dengan mann-whitney test apakah rata-rata tingkat
IQ kedua kelompok karyawan diatas sama?
(α=5%)
Jawab:
H0 : Rata-rata IQ di kedua kelompok umur di atas sama
H1 : Rata-rata IQ di kedua kelompok umur di atas tidak sama
α = 0,05. Jadi wilayah kritik : U = 51 (α = 0,05, tes satu sisi dari tabel K, n1 = 12 dan n2 = 14, maka U tabel = 51).
No
|
Kelompok 1
|
Ranking
|
Kelompok 2
|
Ranking
|
1
|
130
|
23,5
|
111
|
7
|
2
|
128
|
21
|
116
|
9
|
3
|
119
|
11
|
124
|
15
|
4
|
125
|
17
|
109
|
4
|
5
|
120
|
12
|
105
|
3
|
6
|
132
|
25
|
127
|
20
|
7
|
118
|
10
|
130
|
23,5
|
8
|
110
|
5,5
|
125
|
17
|
9
|
126
|
19
|
103
|
2
|
10
|
123
|
14
|
122
|
13
|
11
|
115
|
8
|
101
|
1
|
12
|
129
|
22
|
110
|
5,5
|
13
|
125
|
17
|
||
14
|
133
|
26
|
||
R2 = 231
|
R1 = 120
|
·
U1
= n1 n2 +
- R1

U1
= (12)(14)+
– 120 =
126

·
U2
= n1 n2 +
– R2

U2 = (12)(14)+
– 231 =
42

n1 = 12, R1 = 120, U1=126, n2 = 14, R2 = 231, U2= 42
jadi, yang dipakai U2 dengan nilai terkecil diantara dua nilai U tersebut
yakni 42.
Keputusan : Tolak H0 karena
Utabel = 51 lebih
besar dari U hitung = 42
Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang cukup berarti dalam rata-rata IQ
antara karyawan dikelompok umur 1 dan para karyawan di kelompok umur 2.
4. Dilakukan
penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas manajemen antara
Perguruan tinggi yang dianggap favorit oleh masyarakat dan Perguruan Tinggi
yang tidak favorit. Penelitian menggunakan sampel 10 Perguruan Tinggi yang
dianggap tidak favorit (A) dan 12 Perguruan Tinggi yang dianggap favorit (B).
selanjutnya ke dua kelompok perguruan Tinggi tersebut di ukur kualitas
manajemennya dengan menggunakan sebuah instrument, yang terdiri dari beberapa
butir pertanyaan. Skor penilaian tertinggi 40 dan terendah 0. Data hasil
penelitian adalah sebagai berikut :
A : 67 87 90 87 54 67 45 67 87 67
B : 78 90 98 79 67 89 90 89 79 98 78 89
Buktikan hipotesis yang menyatakan bahwa : Perguruan Tinggi yang favorit dikelola dengan
manajemen yang baik. (gunakan α = 0,025)
Jawab :
Berdasarkan hal tersebut di atas maka :
1.
Sampel terdiri dari dua kelompok Perguruan
Tinggi yaitu Perguruan Tinggi tidak favorit (kelompok A) = 10. Perguruan Tinggi
dan Perguruan Tinggi favorit (kelompok B) = 12 Perguruan Tinggi.
2.
H0 : tidak ada perbedaan kualitas
manajemen yang signifikan antara perguruan tinggi yang favorit dan tidak
favorit.
H1 : Terdapat perbedaan kualitas
manajemen yang signifikan antara perguruan tinggi yang favorit dan tidak
favorit.
Kel. A
|
Nilai kualitas
|
Rangking
|
Kel. B
|
Nilai kualitas
|
Rangking
|
1
|
67
|
5
|
1
|
78
|
8,5
|
2
|
87
|
13
|
2
|
90
|
19
|
3
|
90
|
19
|
3
|
98
|
21,5
|
4
|
87
|
13
|
4
|
79
|
10,5
|
5
|
54
|
2
|
5
|
67
|
5
|
6
|
67
|
5
|
6
|
89
|
16
|
7
|
45
|
1
|
7
|
90
|
19
|
8
|
67
|
5
|
7
|
89
|
16
|
9
|
87
|
13
|
9
|
79
|
10,5
|
10
|
67
|
5
|
10
|
98
|
21,5
|
11
|
11
|
78
|
8,5
|
||
12
|
12
|
89
|
16
|
||
R1= 81
|
R2= 172
|
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 81
dan R2= 172. Nilai U diperoleh dengan perhitungan:
·
U1
= n1 n2 +
- R1

U1
= (10)(12)+
– 81 =
94

·
U2
= n1 n2 +
– R2

U2 = (10)(12)+
– 172 =
26

n1 = 10, R1 = 81, U1=94, n2 = 12, R2 = 172, U2= 26
Ternyata nilai U2 < U1
dengan demikian nilai U yang digunakan untuk membandingkan dengan U tabel
adalah U2. Berdasarkan tabel dengan α = 0,025 (satu arah) atau α =
0,05 (dua arah) dengan n1 = 10 dan n2 = 12 diperoleh
nilai Uα (U tabel) = 29. Ternyata nilai U hitung lebih kecil dari
pada U tabel (26 < 29), dengan demikian H0 ditolak.
Kesimpulan :
Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara perguruan tinggi yang favorit dan tidak favorit. Berarti Perguruan Tinggi yang favorit dikelola dengan manajemen yang baik.
Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara perguruan tinggi yang favorit dan tidak favorit. Berarti Perguruan Tinggi yang favorit dikelola dengan manajemen yang baik.
Contoh soal untuk n1 dan n2
> 20
5. Kita ingin menentukan apakah volume penjualan tahunan yang dicapai
salesman yang tidak berpendidikan akademis berbeda dengan volume penjualan yang
dicapai oleh salesman yang berpendidikan akademis. Diambil sampel random 10
salesman yang tidak berpendidikan akademis, dan diambil sampel random lain yang
independent 21 salesman yang berpendidikan akademis. Dua grup tersebut dipisahkan sebagai grup A (tidak berpendidikan akademis) dan grup B (berpendidikan akademis). Volume penjualan tahunan dari salesman yang tidak berpendidikan
akademis (A) dan yang berpendidikan akademis (B) beserta jenjangnya ditunjukkan
sebagai berikut:
A: 82, 75, 70, 65, 60, 58, 50, 50, 46, 42
B: 92, 90, 90, 89,86, 85, 83, 81, 81, 78, 76, 73, 72, 71, 68, 67, 66, 64,
63, 52, 41
Ujilah dengan mann-whitney test apakah rata-rata Volume penjualan tahunan salesman kedua
kelompok diatas sama? (α=5%)
Jawab:
NoO
|
AA
|
RankingRanking
|
BB
|
Rankingking
|
BB
|
Ranking
|
1
|
82
|
24
|
92
|
31
|
73
|
18
|
2
|
75
|
19
|
90
|
29,5
|
72
|
17
|
3
|
70
|
15
|
90
|
29,5
|
71
|
16
|
4
|
65
|
11
|
89
|
28
|
68
|
14
|
5
|
60
|
8
|
86
|
27
|
67
|
13
|
6
|
58
|
7
|
85
|
26
|
66
|
12
|
7
|
50
|
4,5
|
83
|
25
|
64
|
10
|
8
|
50
|
4,5
|
81
|
22,5
|
63
|
9
|
9
|
46
|
3
|
81
|
22,5
|
52
|
6
|
10
|
42
|
2
|
78
|
21
|
41
|
1
|
11
|
76
|
20
|
||||
R1 = 98
|
R2 = 398
|


Karena
43 < 167, jadi yg digunakan U = 43



Keputusan : Tolak H0 karena
Zobserved <-1,96
Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa volume
penjualan tahunan salesman yang tidak berpendidikan akademis tidak sama dengan
volume penjualan tahunan salesman yang berpendidikan akademis.
6. Ujian
matematika diberikan kepada sebanyak 20 orang mahasiswa Universitas Terbuka
yang dipilih secara random untuk wilayah DKI dan ujian yang sama pula diberikan
kepada 15 orang mahasiswa Universitas Terbuka yang dipilih secara random di
wilayah Ujungpandang (Sulsel). Dari hasil ujian yang diperoleh di dua tempat
(daerah) diatas DKI dan sulsel menunjukkan nilai ujian tiap mahasiswanya
sebagai berikut:
No
|
DKI (grup A)
|
Sulsel (grup B)
|
1
|
70
|
72
|
2
|
63
|
67
|
3
|
78
|
56
|
4
|
71
|
69
|
5
|
82
|
71
|
6
|
93
|
59
|
7
|
96
|
55
|
8
|
61
|
88
|
9
|
72
|
79
|
10
|
63
|
49
|
11
|
56
|
76
|
12
|
82
|
53
|
13
|
66
|
66
|
14
|
76
|
73
|
15
|
67
|
80
|
16
|
61
|
|
17
|
74
|
|
18
|
86
|
|
19
|
64
|
|
20
|
93
|
|
21
|
97
|
Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penampilan (tingkat kepandaian) mahasiswa Universitas Terbuka pada kedua wilayah diatas. (tingkat= 5% (pengujian dengan dua arah)).
1.
Sampel terdiri dari 21 orang mahasiswa
universitas terbuka untuk wilayah DKI dan 15 orang mahasiswa universitas
terbuka untuk wilayah ujungpandang (Sulsel).
2.
Hipotesis
H0: Tidak ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas terbuka di wilayah Sulsel.
H0: Tidak ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas terbuka di wilayah Sulsel.
H1: Ada perbedaan tingkat kepandaian
yang signifikan antara mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan
mahasiswa universitas tebuka di wilayah Sulsel.
3. Tabel
nilai hasil ujian beserta rangkingnya
No
|
Grup A
|
Rangking
|
Grup B
|
Rangking
|
1
|
70
|
17
|
72
|
20,5
|
2
|
63
|
9,5
|
67
|
14,5
|
3
|
78
|
26
|
56
|
4,5
|
4
|
71
|
18,5
|
69
|
16
|
5
|
82
|
29,5
|
71
|
18,5
|
6
|
93
|
33,5
|
59
|
6
|
7
|
96
|
35
|
55
|
3
|
8
|
61
|
7,5
|
88
|
32
|
9
|
72
|
20,5
|
79
|
27
|
10
|
63
|
9,5
|
49
|
1
|
11
|
56
|
4,5
|
76
|
24,5
|
12
|
82
|
29,5
|
53
|
2
|
13
|
66
|
12,5
|
66
|
12,5
|
14
|
76
|
24,5
|
73
|
22
|
15
|
67
|
14,5
|
80
|
28
|
16
|
61
|
7,5
|
||
17
|
74
|
23
|
||
18
|
86
|
31
|
||
19
|
64
|
11
|
||
20
|
93
|
33,5
|
||
21
|
97
|
36
|
||
![]() |
R2 = 232
|
4. Perhitungan
:
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 434 dan R1 = 232. Nilai U diperoleh dengan perhitungan:
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 434 dan R1 = 232. Nilai U diperoleh dengan perhitungan:




Dari dua nilai U tersebut, ternyata nilai U1
lebih kecil dari nilai U2, dengan demikian nilai U yang digunakan
dalam perhitungan selanjutnya adalah U1.



Kesimpulan : Ada perbedaan tingkat kepandaian
yang signifikan antara mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan
mahasiswa universitas terbuka di wilayah Sulsel.
DAFTAR
PUSTAKA
Siegel,
Sidney. 1997.Statistika Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Kak mau bertanya untuk data yang n>20 pengurutan rangkingnya dari yg terbesar ke yg terkecil ya kak?
BalasHapus